Pusingnya menjadi seorang remaja

Halo, Bung! Untuk semuanya saja, selamat menjalankan kehidupan yang penuh jungkir balik ini, semoga kau tetap waras dan tidak stres seperti saya. Saya menulis ini bukan untuk apa-apa, entah, sepertinya yang saya perlukan di situasi seperti sekarang ini memang menulis, menulis apa saja yang ada di unek-unek saat ini. Entah bisa di bilang curhat atau apalah... bla.. bla.. bla, saya tidak peduli. Saya hanya ingin menulis dan mengabadikan masa-masa sulit yang sedang saya idap.


(Ngeteh asu!)

Waktu dulu kecil (mungkin siapa saja di sini juga pernah berpikiran) kalau menjadi orang besar, atau remaja adalah hal sangat di idam-idamkan, kita berpikir waktu itu; kalau sudah besar nanti hidup kami akan bebas, mainnya sama temen-temen yang jauh, dan sudah tidak terlalu dikekang lagi oleh orang tua. Ya, memang itu pikiran anak kecil dan sangat kecil. Tak bisa membayangkan saat ini, kini saya atau mungkin Anda sudah menjadi orang besar (kalau kata anak kecil) tapi apa? Semua yang di angan-angankan menjadi hancur dan sia-sia ketika kita merasakan sendiri menjadi seorang remaja itu seperti apa. Bagaimana pusingnya sekolah, mulai kehilangan waktu untuk bermain dan mulai memikirkan masa depan,  Bro. Gila sih


Mungkin bagi yang terlahir dari keluarga mampu ditambah mendukung, mungkin akan biasa-biasa saja sih, masa remaja ya begini aja, oke oke aja, mungkin aja. Tapi untuk kami-kami yang, sumpah, mau ngejelasinnya aja udah pusing duluan, bro. Paham sendiri lah. Kami harus mencari masa depan banting-bantingan, harus mengubah nasib, harus menjadi yang terbaik dalam keluarga, harus ini harus itu, banyak sekali intinya.


Saya harap, dengan menulis ini, hati dan pikiran saya dapat lebih membaik, terutama dalam menghadapi mulut-mulut yang tajam itu. Terima kasih telah mampir di situs blog ini


Dan sampai jumpa.


(Tegal, 18, Maret, 2021

Komentar

Postingan Populer