Markonah - Puisi cinta
MARKONAH
Apa kau telah melupakan bagaimana caranya mengikat kapal yang benar?
Aku tak punya daya mengikat kapal
dan menjatuhkannya di lautan,
aku hanya seorang nelayan yang
berusaha untuk tetap tenang dalam
menghadapi ombang-ambing ombak
yang menyibak.
Apa kau telah menjadi gemuruh
Apa cinta telah matih bersekutu
Atau mungkin aku yang kaku
dalam menerima kepungan rindu darimu.
Mar, bukan ombak yang mengoyahkan
hatiku, tapi kelembutan hatimu lah
yang membuat kapal dan lautan
menghayutkan cintaku.
Kepadamu lah aku berkecamuk di antara
kisah jala para nelayan yang mengharap ikan,
aku berkecamuk di antara gelombang
malam yang mengharap diam dalam cinta
yang karam. Aku sepenuhnya mengharapkan
cinta kita seperti kisah cinta nelayan dan ikan;
Yang menebar jala
Yang memakannya
Yang berjalan di lautan
Yang rela di bawa pulang.
Kisah cinta nelayan dan ikan memang sedikit menyedihkan, namun semuanya
akan menjadi lebih terang jika kita, Mar,
melihatnya dengan sebuah takdir Tuhan.
Mar, bila lautan terus lantunkan gemuruhnya
Maka hatiku juga melantunkan gemuruh cintanya;
Menyebut namamu di setiap malam
Di setiap hujan maupun panas kekeringan
Dan pada sela-sela melantunkan
Hatiku pasrah kepada apa kata cinta yang misteri.
Cinta penuh keindahan dan emosi, Mar
Cinta adalah perkara tanpa pilihan
Ia jatuh beriringan musik hujan yang syahdu,
Lalu tumbuh sebagai rumput-rumput di halaman.
Tumbuh hijau di hati yang merah muda.
(Sae.a.b, 2020.
****
_________________________________________
Untuk sobat Biag sunyi yang menyukainya silahkan bisa share ke akun sosmed kalian semua, semakin banyak yang melihat semakin banyak juga inspirasi yang admin dapat. Salam sunyi....


Komentar
Posting Komentar